Sabtu, 25 Februari 2012

Chapter 4 : Apa itu Repository

ebelum ke masalah konfigurasi, mungkin ada baiknya kita perlu mengetahui apa itu repository? Hehe.. :idea: akhirnya, setelah baca-baca jadi bisa tahu juga secara umum repository itu apa. Setelah kita melakukan instalasi Ubuntu (biasanya cukup dengan 1 CD installer), secara umum kita telah dapat menggunakannya untuk keperluan dasar dalam pekerjaan sehari-hari seperti mengetik, bekerja dengan file/folder (create folder, copy, paste, delete), dsb. Namun apabila kita ingin menggunakan untuk hal lainnya seperti memutar berbagai file berformat audio ataupun video dan juga menginstall aplikasi lainnya maka kita perlu menginstall berbagai library ataupun package terkait, dimana biasanya secara lengkap dapat kita temukan pada repository. Sebenarnya tidak harus repository, kita juga dapat mencari sendiri library ataupun package yang diperlukan melalui internet tetapi akan menjadi sulit karena biasanya suatu package dalam instalasi ber-dependency dengan library atau package lainnya.
Seperti kita ketahui, tersedia ratusan aplikasi atau program untuk dapat di-install pada Ubuntu. Repository merupakan tempat penyimpanan ratusan aplikasi atau program yang telah diatur sedemikian rupa dan tersedia untuk dapat diakses melalui internet. Namun, repository tidak hanya dapat diakses melalui internet saja tetapi kita juga dapat menggunakan alternatif repository lewat distribusi pada media lain seperti DVD yang tentunya sangat membantu sekali buat kita yang tidak memliki koneksi internet yang cepat. DVD-DVD repository ini dapat kita peroleh dengan memesannya melalui toko linux online yang ada seperti Baliwae, GudangLinux, Juragan Kambing ataupun lainnya (tentunya harus membayar, tetapi gpp.. itung2 usaha). Ada lagi satu cara yang lebih efisien, kalau ada teman yang punya lebih baik pinjam lewat teman saja, kan gratis hehe.. :mrgreen: seperti saya yang pinjam punya teman, lumayan 5 DVD. “Ingat meminjam adalah salah satu usaha dalam proses belajar!” hehe.. :grin: Selain itu, terdapat pula kekurangan dalam penggunaan DVD repository yakni masalah update. Biasanya file-file pada repository akan di-update secara berkala, sehingga untuk memastikan sistem tetap up-to-date maka kita perlu terkoneksi ke internet dalam hal ini server repository.
Repository Ubuntu terdiri atas 4 komponen, yakni main (kumpulan aplikasi/software yang secara penuh didukung oleh tim Ubuntu), restricted (kumpulan aplikasi/software yang didukung oleh tim Ubuntu tetapi tidak tersedia dibawah lisensi bebas secara penuh), universe (kumpulan aplikasi/software yang dikelola oleh komunitas Ubuntu), dan multiverse (kumpulan aplikasi/software yang “not free”). CD untuk Instalasi Ubuntu yang sering digunakan biasanya berisi aplikasi-aplikasi/software yang merupakan bagian dari komponen main dan restricted.
-Konfigurasi?Terlepas dari penggunaan media DVD sebagai alternatif, menurut saya media internet masih memiliki peran yang sangat penting. Apabila teman-teman terkoneksi ke internet dan menggunakan proxy, tentunya akan pernah mengalami kendala untuk terkoneksi ke server repository. Untuk mengatasinya ada beberapa konfigurasi yang perlu dilakukan, seperti berikut ini.
1. Konfigurasi source list lokal
Sebelum melakukan koneksi ke server repository ada baiknya untuk mengubah daftar source list repository ke source list lokal terlebih dahulu, tentunya hal ini untuk mempercepat akses koneksi ke server repository tersebut. Ada banyak repository lokal yang dapat kita gunakan dimana untuk lebih jelas bisa dilihat di sini. Untuk repository lokal saya menggunakan repository kambing UI atau repository UGM. Dalam hal ini saya mengaktifkan source list untuk repository kambing UI saja. Berikut langkah-langkah untuk mengubah daftar source list tersebut.
#1 :ubah daftar source list di /etc/apt/source.list melalui terminal, dimana masuk ke directory /etc/apt terlebih dahulu :
arsa@arsa-desktop:~$ cd /etc/apt
arsa@arsa-desktop:/etc/apt$
#2 :backup file konfigurasi source.list sebelum kita mengubahnya :
arsa@arsa-desktop:/etc/apt$sudo cp sources.list sources.list.backup
arsa@arsa-desktop:/etc/apt$
#3 :pastikan bahwa backup telah kita buat dengan melihat daftar file yang ada :
arsa@arsa-desktop:/etc/apt$ ls -al
total 58
drwxr-xr-x 4 root root 424 2008-11-05 17:00 .
drwxr-xr-x 124 root root 6400 2008-11-05 17:11 ..
drwxr-xr-x 2 root root 400 2008-09-02 12:23 apt.conf.d
-rw——- 1 root root 0 2008-07-02 17:16 secring.gpg
-rw-r–r– 1 root root 4616 2008-09-02 12:02 sources.list
-rw-r–r– 1 root root 4619 2008-09-02 12:01 sources.list~
-rw-r–r– 1 root root 4616 2008-09-02 11:55 sources.list.backup
drwxr-xr-x 2 root root 48 2008-09-02 12:14 sources.list.d
-rw-r–r– 1 root root 3539 2008-08-31 13:28 sources.list.save
-rw——- 1 root root 1200 2008-07-02 17:16 trustdb.gpg
-rw-r–r– 1 root root 6713 2008-07-02 17:16 trusted.gpg
-rw-r–r– 1 root root 6713 2008-07-02 17:16 trusted.gpg~
#4 :
ubah file source.list menggunakan gedit :

arsa@arsa-desktop:/etc/apt$sudo gedit sources.list
dalam hal ini kita akan menemukan file source.list telah berisi list seperti berikut ini (ini sebagian saja) :
# deb cdrom:[Ubuntu 8.04.1 _Hardy Heron_ - Release i386 (20080702.1)]/ hardy main restricted
# See http://help.ubuntu.com/community/UpgradeNotes for how to upgrade to
# newer versions of the distribution.
deb http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ hardy main restricted
deb-src http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ hardy main restricted
berikut penjelasan untuk format yang ada pada file source.list tersebut
  • deb : repository ini berisi file-file binaries atau precompiled packages. repository ini dibutuhkan oleh sebagian besar pengguna.
  • deb-src : repository ini berisi source code dari package yang ada dan ini berguna bagi developer.
  • http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ : ini merupakan alamat atau lokasi di internet.
  • hardy : release name dan versi dari distribusi ubuntu yang kita gunakan.
  • main & restricted : merupakan bagian dari components.
teman-teman dapat menghapus semua isi dari file source.list atau memberi tanda # (dianggap sebagai comment) di awal baris dari setiap list repository, selanjutnya teman-teman dapat meng-copy-kan daftar source list yang ingin digunakan (disini saya menggunakan Ubuntu 8.04 Hardy Heron). Dimana dalam hal ini saya menggunakan source list untuk repository kambing UI (yang lain dapat ditambahkan juga):
## REPOSITORY UTAMA
deb http://kambing.ui.edu/ubuntu hardy main restricted universe multiverse
deb-src http://kambing.ui.edu/ubuntu hardy main restricted universe multiverse
## INI UNTUK MAJOR BUG FIX UPDATES
deb http://kambing.ui.edu/ubuntu hardy-updates main restricted universe multiverse
deb-src http://kambing.ui.edu/ubuntu hardy-updates main restricted universe multiverse
## INI UNTUK UBUNTU SECURITY UPDATES
deb http://kambing.ui.edu/ubuntu hardy-security main restricted universe multiverse
deb-src http://kambing.ui.edu/ubuntu hardy-security main restricted universe multiverse
#6 :terakhir simpan file source.list yang telah diubah tersebut.
2. Konfigurasi proxy jika menggunakan Terminal (Command Line)
Karena kita terkoneksi ke internet melalui proxy maka kita harus membuat sebuah file konfigurasi yang berisi detail mengenai proxy yang digunakan. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan.
#1 :
membuat sebuah file bernama proxy di direktory /etc/apt/apt.conf.d :
arsa@arsa-desktop:/etc/apt$ sudo gedit apt.conf.d/proxy
#2 :masukkan konfigurasi berikut ini :
-jika koneksi melalui proxy tidak menggunakan username dan password
Acquire::http::Proxy “http://yourproxyaddress:proxyport”;
-jika koneksi melalui proxy menggunakan username dan password -autentifikasi
Acquire::http::Proxy “http://username:password@yourproxyaddress:proxyport”;
#3 :simpan konfigurasi yang telah dimasukkan tersebut.
3. Konfigurasi proxy jika menggunakan Synaptic’s GUI
Apabila kita mengakses server repository melalui Synaptic Package Manager (GUI) maka pengaturan juga perlu dilakukan. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan.
#1 :
buka Synaptic Package Manager melalui System | Administration | Synaptic Package Manager.
#2 :
setelah synaptic terbuka, pilih pada menu bagian atas : Setting | Preferences, kemudian pada Preferences pindah ke tab Network.
#3:
pada bagian Network tersebut, masukkan konfigurasi mengenai proxy server yang digunakan. Apabila untuk terkoneksi melalui proxy menggunakan autentifikasi (username dan password) maka isikan konfigurasi itu melalui bagian Authentication. Terakhir untuk menyimpan perubahan konfigurasi tersebut klik button OK.

Gambar 1. Network Configuration pada Synaptic Package Manager
-Bagaimana Mencobanya?
setelah semua langkah-langkah konfigurasi dilakukan, untuk mencobanya maka dapat dilakukan dengan cara berikut ini.
#1 :
jika kita menggunakan command line (Terminal), maka dapat menginputkan command sudo apt-get update, dimana apabila koneksi ke server repository berhasil maka list package yang ada sebelumnya akan di-update dengan list package yang baru berdasarkan pada server repository.

Gambar 2. Penggunaan Command ‘apt-get update’
setelah list package ter-update, maka kita dapat menggunakan beberapa varian command apt seperti :
  • apt-cache search : untuk melakukan pencarian package yang diinginkan.
  • apt-get install : untuk meng-install package baru.
  • apt-get remove : untuk meng-uninstall package, namun file konfigurasi tidak ikut dihapus.
  • dsb.. (lebih lengkap dapat dilihat di sini)
#2:
jika kita menggunakan Synaptic Package Manager, maka hal ini dapat dilakukan dengan mengklik button Reload maka list package akan di-update berdasarkan server repository yang digunakan. Untuk pencarian package dapat menggunakan fasilitas Search, kemudian untuk melakukan instalasi ataupun uninstall dilakukan dengan meng-klik (memberi tanda) package yang dimaksud dan pilih aksi/perintah yang ingin dilakukan.

Gambar 3. Penggunaan Synaptic Package Manager

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls